Selasa, 26 Juni 2012

Meneropong Industri Kerajinan Boneka


Kerajinan apa yang bisa dibanggakan Kota Bekasi? Apakah boneka bisa menjadi pilihan khas Kota Patriot ini. Kira-kira seperti apa?    Sore hari yang cukup cerah di Kota Bekasi, seperti biasa sore itu say bersama tim menjalankan tugas peliputan untuk sebuah program khusus HUT ke-13 Kota Bekasi.

Tugas peliputan pada hari itu adalah tentang industri kerajinan di Kota Bekasi. Salah satunya, pembuatan boneka yang cukup berkembang sekalipun namanya tidak terlalu besar dibandingkan dengan Istana Boneka yang namanya telah cukup tersohor di kalangan pecinta boneka.


Terletak di Jalan Lumbu Timur Raya Blok X No. 20, Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, kedatangan saya bersama dengan tim segera disambut oleh Nana yang tak lain adalah pemilik usaha industri boneka. Oleh lelaki berdarah Sunda yang memiliki nama lengkap Nana Anang Sujana, kami segera dipersilakan memasuki dan melihat-lihat seisi rumah yang difungsikan sebagai produksi dan gudang penyimpanan boneka.

Begitu memasuki pintu, mata kami segera disuguhi dengan tumpukan-tumpukan boneka berbagai model dan ukuran yang jumlahnya mungkin telah mencapai ribuan. Bahkan saking banyaknya, tumpukan boneka sampai ke lantai dua. Kami perkirakan tinginya sekitar 4 hingga 5 meter.
Memasuki ruangan-ruangan lainnya, tak ada pemandangan lainnya selain bahan baku dan tumpukan boneka sehingga seolah-olah tak ada ruang kosong lagi untuk sekedar bergerak. Dengan dibantu oleh beberapa karyawan bagian produksi, sementara Nana sibuk menemani kami untuk melihat pembuatan boneka. Sekaligus menjelaskan cara memproduksinya.

Tadinya kami pikir boneka-boneka tersebut hanya diletakkan di ruang depan dan ruang tengah saja, namun ketika kami masuk lebih dalam ke ruangan belakang yang terdiri dari beberapa bagian, masih ada lagi tumpukan boneka yang belum dirapikan. Entah ada berapa ribu boneka yang disimpan dalam gudang tersebut.

Dari pengalamannya sebagai “korban” pemutusan hubungan kerja (PHK), ternyata membawa berkah tersendiri bagi pak Nana, untuk mengawali bisnisnya di Kota Bekasi sebagai pengusaha home industry kerajinan boneka. 

Sedih, sakit hati, dan kecewa. Persaan itulah yang mengganjal hati pria asal Bogor ini saat namanya masuk dalam daftar karyawan terkena PHK pada tahun 1998 silam.

Begitu di PHK, Nana menangkap peluang dari usaha pembuatan boneka yang menurutnya adalah sebuah usaha yang tak akan mudah mati karena penggemarnya yang sangat besar dan berbeda dengan usaha kuliner yang memiliki masa kadaluarsa, boneka merupakan sebuah produk yang tak akan mudah rusak dimakan waktu.

Akan tetapi, pembangunan usaha itu tidak serta merta langsung besar begitu saja, justru sebaliknya dari pengakuannya, pada saat itu, perusahaan boneka tempatnya bekeja, kena imbas krisis ekonomi. Tapi, Nana bukan tipe orang yang senang berlarut-larut dengan kesedihan. Berbekal keahlian dan keuletannya membuat boneka selama lima tahun di pabrik, dia coba bangkit secara mandiri.//end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar