Kamis, 28 Juni 2012

Kerajinan Batok Kelapa, Mengubah Limbah Tak Berguna Jadi Pundi-pundi Rupiah


Limbah tak selamanya hanya menjadi sampah. Dengan sedikit kreatifitas, barang yang tidak bernilai bisa diubah menjadi ‘mesin penghasil uang’. Salah satu contohnya adalah limbah cangkang atau batok kelapa..

Siapa sangka batok kelapa yang dianggap tidak bernilai, ternyata masih bisa disulap menjadi barang bernilai tinggi.

Tidak hanya dibakar untuk menjadi arang, namun ternyata cangkang kelapa ini masih bisa diubah menjadi barang yang lebih bernilai dari sekedar arang saja.

Adalah Ismarofi, perajin batok kelapa dari Desa Tanjungsari Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar yang awalnya memasarkan produk kerajinan batok lewat mulut ke mulut kini memiliki omzet yang besar. Tak hanya diminati pasar lokal, kini produk kerajinan batoknya sudah menembus berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Mojokerto, Situbondo, Depok, Bekasi, Pekanbaru, bahkan sampai ke daerah Buntok, Kalimantan Tengah.

Saat memulai usahanya pada tahun 2009 silam, Ismarofi hanya bermodal Rp. 2 juta. Dibantu istrinya Ririn Rikawanti dan beberapa pengrajin di lingkungannya dia memulai usahanya. Pada mulanya melalui kegiatan pameran di Blitar beliau memasarkan produk kerajinannya. Lambat laun hasil kerajinan batok yang mayoritas berbentuk tas tangan tersebut banyak diminati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar