Tasikmalaya, sebuah kabupaten di timur Bandung, berjarak kira-kira 100 kilometer dari Ibukota Jawa Barat itu beberapa hari ini santer menjadi perbincangan khalayak ramai. Gempa berkekuatan 7,3 SR telah memporak porandakan sebagian kota tasikmalaya. Sebelum peristiwa gempa tasik terjadi, mungkin tidak banyak orang yang mengenal tasik.
Namun dalam ulasan kali ini, bukan gempa tasik yang akan dibahas. Dalam tulisan kali ini kita akan mencoba mengungkapkan potensi besar yang dimiliki Tasikmalaya. Salah satunya yaitu potensi kerajinan khas Tasikmalaya yang potensial adalah kelom geulis. Jika Anda singgah ke Tasikmalaya jangan lupa membeli oleh-oleh kelom geulis ini. Hand made kelom geulis tasikmalaya, memiliki bentuk sangat cantik, indah, menarik serta tahan lama.
Kelom geulis diambil dari bahasa sunda yaitu bahasa daerah Kota Tasikmalaya (Jawa Barat) yang artinya adalah sandal kayu cantik. Di Daerah Jawa Tengah juga ada sandal semacam ini yang terbuat dari kayu yang dikenal dengan nama sandal bakiak. Perempuan-perempuan sunda mungkin telah akrab dengan kelom ini. Kelom geulis biasanya dipakai perempuan untuk acara – acara hajatan maupun acara resmi lainnya. Perempuan yang memakai kelom geulis akan terlihat lebih anggun, cantik, dan mempesona.
Menurut cerita, kerajinan kelom geulis muncul sekitar tahun tiga puluhan dan banyak diproduksi sebagai home industri. Sentra produksinya banyak terdapat di Desa Kersanegara, Mulyasari, Setiamulya, Sukahurip dan Sumelap atau di Keamatan Cibeureum dan Taman sari. Selain itu juga banyak terdapat di daerah Linggajaya Kecamatan Mangkubumi.
Ciri khas yang membuat Kelom Geulis menjadi unik dan menarik yaitu karena sandal imi terbuat dari kayu mahoni atau albasia dengan ukiran, bordir, lukisan dan batik dengan motif khas Tasikmalaya dan dibuat secara manual menggunakan tangan manusia.
Dahulu bentuk kelom geulis memang masih seragam namun kini berbagai inovasi dari para pengrajin kelom geulis telah menciptakan berbagai bentuk dan motif yang lebih variatif dan menarik. Untuk membuat kelom geulis pertama – tama kayu mahoni atau albasia dipotong dan kemudian diserut sehingga berbentuk alas kaki, dirapikan dengan menggunakan golok, lalu dikeringkan dengan cara dijemur dibawah panas matahari.
Selanjutnya, bahan kelom yang telah kering dihaluskan dengan menggunakan gerinda, sehingga terlihat serat kayunya. Bahan kelom kemudian diberi cat dasar. Pemberian cat dasar ini ditujukan untuk menghilangkan pori-pori kayu. Selanjutnya bahan kelom dicat dengan cara disemprot. Bahan kelom yang telah dicat kemudian dikeringkan. Setelah kering, bahan kelom dibentuk sehingga terlihat lebih indah. Sebagai pengikat ke kaki, kelom diberi tali. Berbagai jenis tali dibuat khusus untuk Kelom Geulis ini.
Kelom geulis yang menjadi kerajinan khas Kabupaten Tasikmalaya ini bukan hanya disenangi oleh penduduk lokal, namun telah menjadi salah satukomoditas ekspor untuk wilayah Asia Tenggara, Panama, Korea, Jepang, Afrika, Timur Tengah dan sebagian wilayah Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar